Jenazah WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dipulangkan Minggu Depan

JAKARTA,iDoPress - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu),Judha Nugraha mengatakan,jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kerusuhan di Bangladesh bakal dipulangkan minggu depan.

Adapun hari ini,perwakilan RI yang ada di wilayah itu bakal memandikan jenazah dan menyemayamkan sesuai ketentuan agama.

"Perkembangan terakhir insya Allah pada hari ini jenazah akan kita mandikan kemudian kita shalatkan dan kita lakukan embalming. Jika memungkinkan kita akan pulangkan insya Allah pada Senin atau Selasa minggu depan," kata Judha di Ruang Palapa Kemenlu,Jakarta Pusat,Jumat (9/8/2024).

Baca juga: Komunikasi ke KBRI Dhaka Sempat Terganggu akibat Kerusuhan Bangladesh

Judha menuturkan,pihaknya terus berupaya memulangkan atau melakukan repatriasi jenazah berinisial DU tersebut.

Ia tidak memungkiri,proses repatriasi sedikit terkendala karena manajemen rumah sakit terganggu selama kerusuhan.

"Pihak RS meminta clearance dari pihak kepolisian dan pihak kepolisian memang tidak aktif di sana," ucap dia.

Adapun situasi saat ini,berdasarkan pantauan KBRI Dhaka,sudah relatif lebih aman pasca-mundurnya PM Shekh Hasina.

Kendati demikian,pihaknya terus mengimbau agar WNI tetap meningkatkan kewaspadaan dan menghindari lokasi-lokasi kerumunan massa maupun lokasi demonstrasi.

"Laporan yang kami terima para WNI saat ini dalam kondisi baik. Kecuali sebagaimana yang kami sampaikan sebelumnya 1 WNI kita (berinisial DU) yang menjadi korban meninggal dalam kerusuhan tersebut," ujar dia.

Baca juga: Janji Muhammad Yunus Usai Resmi Dilantik Jadi Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

Sebelumnya diberitakan,Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan,seorang warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia akibat kerusuhan di Bangladesh.

“KBRI Dhaka menerima informasi mengenai WNI atas nama (inisial) DU yang meninggal dunia di Jashore,Bangladesh,pada 5 Agustus 2024,” tulis Kemenlu dalam keterangan pers,Selasa (6/8/2024).

Kemenlu menyebutkan,DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempatnya menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan.

DU tiba di Bangladesh tanggal 1 Agustus 2024 untuk kunjungan bisnis.

“Kemenlu telah menghubungi keluarga almarhum di Indonesia untuk menyampaikan ucapan belasungkawa dan akan memfasilitasi repatrasi jenazah,bekerja sama dengan perusahaan tempat almarhum bekerja,” kata Kemenlu.


Sebagai informasi,aksi demo di Bangladesh dimulai pada 1 Juli 2024 ini bermula dengan protes kebijakan kuota pegawai negeri sipil 30 persen untuk anggota keluarga veteran perang kemerdekaan.

Para mahasiswa menilai,sistem kuota diskriminatif dan menguntungkan pendukung Partai Liga Awami yang menjadi "rumah" bagi Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed.

Mereka ingin sistem ini diganti berdasarkan prestasi. Hingga kini,dikabarkan 300 orang tewas dalam aksi demonstrasi yang terus digelar hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.